Halaman

Kamis, 21 April 2016

Hmm

Happy Kartini's day  o r  Anniversary failed? 😂

Yaa keduanya pun tak masalah lah.

"SELAMAT HARI KARTINI DAN HARI YANG TAK LAGI PENTING BAGIMU"

Oke skip yg diatas wkwk Lama yaa udah ga postingposting :'v

Oiyah feb lalu, ada yg kelewatan.

Dia . . .
Ya dirinyaa.
dia yang dulu mampu melukis senyumku setiap waktu walau hanya didalam chat karna jarak yg memisahkan. Namun aku bersyukur memilikinya. Sebut saja cibo21 (kek nama bioskop haha)

13 Februari, tepatnya hari sabtu h-1 valentine.

Dia muncul lagi, by line.
meminta maaf perihal kesalahannya.

Itu adalah satu moment yang.........
Lumayan menyesakan dan menyakitkan

Mengapa begitu?
Ya karna itu membuka luka lama, rasanya tuh kek abis ketusuk piso terus dijait nah pas lagi masa pemulihan dan luka jaitannya belom kering udah dibuka lagi. Mpuzzz gimana tuh rasanya(?) :'v
Dan juga aku masih menyayanginya, mengharukan memang saat kita perlahan mundur karna tau tak diinginkan lagi keberadaannya . . . Lalu dia datang (lagi)

Tak semestinya memang aku menuliskan atau bahkan mempublish entri ini, tapi apalah dayaku?
Aku hanya seorang gadis remaja yang tak mampu memunafiki rasaku untuk berhenti menyayanginya.

Hampir 7bln hati masih tetap hold.
Bodoh? Ya mungkin ini masa terbodohku dalam c i n t a perihal menyayangi seseorang.

Aku . . .
masih tertatih, menunggu, dan menyayanginya seperti dulu

Andai dia mau mengerti akan rasa ini.
Rasa yang kusimpan ini dan kubiarkan tetap seperti itu walaupun ini menyakitkan untuku, saat aku menyayangi sepihak.

Tapi alhamdulillah aku cukup waras untuk menyikapi ini semua walaupun mungkin waras ini berkurang setiap kali aku memikirkan tentangnya.

Setelah hari itu chat aku dan dia rutin 2 atau 3 hari, lalu akhirnya dia pergi menghilang kembali..

Harihari berjalan semestinya, lalu dia datang pergi datang dan pergi lagi . . . Sampai aku lupa itu untuk yg keberapa kali.
Entah, mungkin aku hanyalah pilihan saat dia bosan. Kalau benar begitu ya masih seperti dulu. Aku dan dia hanya berkabar saat dia bosan dengan harinya.

Satu bulan sebelum dia kembali, 14 jan. Aku mengenal seseorang, sebut saja ri. Ri sampai hari ini masih terus berkabar denganku, ya walaupun aku tau ri begitu karna menginginkanku menjadi pacarnya. Entah berapa kali dia memintaku untuk membalas perasaannya, tapi aku masih hold on dengan rasaku untuk cibo. Berkalikali aku bilang untuk tetap pada pertemanan agar kisah aku dan dia tidak berakhir tragis seperti kisahku dengan cibo, tapi dia tak mengindahkannya . .  . Ri bilang, aku boleh aja kecewa sakit atau apalah itu yg aku rasakan karna cibo, tapi dia datang untuk menyembuhkan lukaku. Begitu katanya.

Beberapa waktu lalu ri kembali memintaku dan aku masih tetap pada jawabanku, sampai akhirnya kita cekcok dan aku tak menghiraukan chat/telp dari dia untuk beberapa hari.

Abis cekcok sama ri aku cerita ke cibo, sekalian aku jujur dan minta maaf.

Iya minta maaf, kenapa?
Aku jujur tentang aku yang sampai hari ini belum bisa menghilangkan rasa ini. Dan maaf buat kelancanganku tetap membiarkan rasa ini ada.

Aku gatau harus gimana, semakin aku bunuh semakin besarlah rasa itu.

Malam dimana aku cekcok sama ri, malam itu juga aku putus kontek sama cibo. Ya aku sekalikali line dia, buat nanya sesuatu, abis kepentingan itu kelar ya yaudah stopchat. Udah ga seakrab dulu sebelum aku jujur sama dia, kadang nyesel juga sih kenapa gabisa ngontrol perasaan. Tapi kalo dipikirpikir lagi mending jujur drpd munafik?

Dan sekarang aku memang harus belajar melupakannya, mulai mengikhlaskannya, belajar tegas dengan rasaku. Mungkin nanti kita akan ketemu lagi bahkan jalan bareng lagi. Tapi sampai hari itu tiba aku rasa, aku harus belajar kontrol rasaku dulu.

Aku sebentar lagi mau kuliah, mungkin kalau aku keterima di ptn itu, aku pindah untuk menetap di daerah tersebut dan pastinya bukan di pulau jawa :'v

Aku mau bikin ending yg indah buat cerita ini, jangan tragis seperti 5okt lalu yg bikin aku nangis 3malam sampe mogok makan dan galau 7hari. Lebay? Emang, tapi aseli baru kali itu aja sampe segitunyaa . . . . Oktober udah jadi saksi gimana aku jatuh sejatuhjatuhnya, dan jangan sampe itu keulang lagi-_-

Sebenernya aku pengen juga sih share chatnya waktu cibo minta maaf, dan gimana responnya waktu aku jujur tapi kayaknya kurang etis gitu soalnya entri ini bakal dibaca orang seluruh dunia (haha ngarep, paling juga cuma orgorg terdekat :'v)
Dan gabagus juga kalo aku baca lagi entri ini beberapa hari, minggu, bulan, atau tahun kedepan. . . Cuma bikin luka :'v

Udah ya,
See next time.

*) Kemungkinan blog ini akan di non-aktif setelah aku lulus SMK, jadiya maaf buat silent readers a.k.a stalker kalo bahan stalkannya kurang😂

Tidak ada komentar:

Posting Komentar