Halaman

Senin, 11 Januari 2016

In the end

Entahlah..
Saat ini aku tengah menikmati kesendirian ini
Meresapi tiap detik yg indah ini
Ya.. hari-hari ini terasa lebih berarti karna kurangkai sendiri, ku isi sendiri, ku warnai sendiri. Dan kurasa ini indah, bahkan lebih dari sekedar indah ☺

Sampai hari ini belum terpikirkan olehku untuk memulai hubungan baru..

Masih ingin merasa bebas tak ada aturan kecuali aturan dari orang tua ku.

Ya walaupun readers pun tau, aku punya teman dekat. Oke aku tekankan sekali lagi, TEMAN! BUKAN PACAR!! Paham?

Yaps kali ini aku ingin bercerita tentangnya, dia yg beberapa waktu lalu aku jadikan topik setiap postinganku yg berjudul newdaynewcolors.

Aku tekankan lagi, KITA CUMA TEMEN!
Yah begitulah pikirku, aku gamau upgrade status pertemanan ini jadi sebuah hubungan yg lebih tinggi, walaupun ga bisa dipungkiri juga kalo rasa itu memang ada.
Aku gatau gimana rasa itu hadir.
Entah dia yg terlalu pede dan bikin rasa-rasa ini hadir. Atau karna aku yg terlalu membiasakan diri bersamanya?

Ah sudahlah mungkin ini salahku,
salahku yg salah mengartikan setiap rasa yg tercipta. salahku yg membiarkannya masuk. salahku yg membiarkannya jatuh terlalu dalam ke keadaan ini. Yah ini...

Aku emang jahat gapernah ngasih kejelasan dihubungan ini.

Kamu tau kenapa?
Itu karna aku masih mikir, gimana kita dengan keadaan seperti ini.

Bisakah kita bertahan ditengah banyaknya perbedaan ini?
Bisakah kita saling menerima apaadanya?
Bisakah kita saling melengkapi?

Itu yg aku pikirkan..
Sampai akhirnya mata ini terbuka lebar melihat kenyataan-kenyataan yg ada.
Menerjemah dengan sangat teliti setiap kejadian-kejadian yg ada.
Memerhatikan dengan seksama gerak-gerikmu.

Dan mungkin ini memang salahku, salah mengartikan rasa yg tercipta, kupikir aku sayang kamu seperti sayang seorang remaja ke lawan jenisnya.. tapi ternyata? Sayang ini cuma sebatas kaka-adik
Dari awal memang sudah banyak kejanggalan diantara kita, tapi ku tak perduli karna ku kira ini lain..
Tapi setelah ku resapi rasaku, aku sadar kalo ini biasa.. ya rasa biasa. Ini bukan sayang umum, ini sayang biasa, sayang kaka-adik.

Mungkin waktu itu aku terlalu meresapi kesedihanku, sehingga saat kau hadir? Ku kira kau warna baruku.

Maafkan aku.

2 komentar: